Sistem Operasi Desktop dan Server

 Oleh : Istiqomah

A.  Sistem Operasi Desktop

Sistem operasi merupakan sebuah program yang berfungsi untuk mengendalikan semua fungsi yang ada pada komputer, baik itu perangkat keras maupun perangkat lunak aplikasi. Sistem operasi sendiri juga sebagai interface (tatap muka) dan perantara antara user (pengguna) dan Hardware Komputer(perangkat keras)

Fungsi Sistem Operasi

Selain itu secara umum sistem operasi juga berfungsi untuk memanajemen perangkat keras, pengelolaan file, manajemen interaksi user, dan manajemen aplikasi. Beberapa sistem operasi modern juga dislengkapi dengan kemampuan multi user, multi tasking, multi processing dan  multi threading.

Macam-macam Sistem Operasi Desktop

Sistem operasi desktop adalah sistem operasi yang paling sering digunakan user untuk benerja. Sistem Operasi ini memiliki karakteristik sebagai berikut:

-  Mampu mendukung penggunaan oleh satu orang user

-  Mampu melakukan berbagi file dan folder dalam jaringan kecil dengan keamanan minimal

Pada saat sekarang ini, sistem operasi desktop yang paling banyak digunakan diseluruh dunia terbagi ke dalam tiga kelompok besar, yakni Microsoft Windows, Apple Mac Os, dan UNIX/Linux. Karena ketiga kelompok ini adalah pengembang terbesar dari sistem operasi.

Microsoft Windows

Sumber : google.com

Merupakan sistem operasi desktop paling populer diseluruh dunia yang dikembangkan oleh perusahaan Microsoft dengan pendirinya bernama Bill Gates. Versi pertama sistem operasi ini adalah Windows 1.01 dirilis pada tahun 1985. Windows 8.1 adalah produk terbaru dari sistem operasi besutan Microsoft ini, yang dirilis oktober tahun 2013. Microsoft sendiri merupakan perusahaan paling sukses yang bergerak dibidang pengemabangan sistem operasi. Berabagai produk sistem oiperasi windows yang paling populer adalah Windows XP, Windows 7, Windows 8 dan lain sebagainya.

Apple Mac Os

Sumber : google.com

Apple Mac Os sama dengan Microsoft Windows merupakan sistem operasi populer yang dikembangkan oleh Apple. Sistem ini didesin sebagai sistem operasi yang ramah terhadap pengguna (user-friendly). Versi terkini dari sistem ini merupakan pengembangan dari sistem operasi UNIX. Mac OS sendiri dikhususkan untuk komputer product dari Apple.

UNIX/Linux

Sumber : google.com

UNIX, diperkenalkan akhir tahun 1960-an, merupakan salah satu sistem operasi tertua. Kode program dari sistem operasi ini dibuka sehingga dapat diadopsi oleh berbagai perusahaan. Dari UNIX inilah sekarang banyak lahir sistem operasi baru yang merupakan turunannya. Linux juga merupakan sistem operasi turunan UNIX yang sama-sama membuka kode programnya untuk umum. Linux dikembangkan pertama kali oleh Linus Torvalds dan versi 0.0.1 dirilis pada tahun 1991.

Debian merupakan salah satu distribusi Linux yang dikembangkan oleh perusahaan komunitas Debian. Debian 7 Wheezy, merupakan versi teranyar dari sistem operasi Linux ini. Selain debian masih banyak lagi distro Linux lainnya seperti Fedora, Ubuntu, OpenSuSE, dan Slackware. Android sebagai sistem operasi mobile juga termasuk turunan dari sistem operasi Linux.

Macam-Macam Distro Linux dan Pengertian

1. Red Hat

Red Hat ini merupakan salah satu Distro Linux yang dikembangkan oleh salah satu perusahaan bernama Red Hat Inc dan seringkali juga disebut Red Hat Linux namun pada tahun 2003 diganti menjadi Red Hat Enterprise Linux khusus untuk lingkungan perusahaan. Sistem operasi yang satu ini juga yang pertama kali mempopulerkan penggunaan sistem RPM Package Manager.

2. Ubuntu

Ubuntu adalah salah satu distribusi Linux yang berbasis Debian dan memiliki interface dekstop, serta disponsori oleh Canonical Ltd. Ubuntu merupakan sistem operasi berbasis Linux yang tersedia secara bebas serta mempunyai dukungan baik yang berasal dari komunitas maupun tenaga ahli profesional. Ubuntu juga aman dari virus dan malware walaupun tak memakai anti virus.

3. Xandros

Xandros ialah distro Linux yang berdasarkan pada sistim KDE (K Desktop Environment) ialah lingkungan desktop dan platform pengembangan aplikasi yang dibangun dengan toolkit Qt dari Trolltech. Tampilannya sangat mirip dengan windows jadi mudah digunakan bagi yang berpengalaman maupun pemula.

4. Debian

Debian adalah adalah sistem operasi berbasis open source yang di kembangkan secara terbuka oleh para progammer yang ingin memodifikasinya. Sistem operasi ini adalah gabungan dari perangkat lunak yang dikembangkan dengan lisensi GNU, dan utamanya menggunakan kernel linux, sehingga lebih suka di sebuat dengan nama Debian GNU/Linux. Debian dibuat oleh Ian Murdock yaitu seorang mahasiswa yang berasal dari Universitas Purdue Amerika Serikat.

5. Slackware

Slackware merupakan sistem operasi yang dibuat oleh Patrick Volkerding dari Slackware Linux,Inc. Slackware merupakan salah satu distro Linux awal, dan merupakan yang tertua yang masih dikelola. Tujuan utama Slackware adalah stabilitas dan kemudahan desain, serta menjadi distribusi Linux yang paling mirip Unix. Tujuan utama Slackware adalah stabilitas dan kemudahan desain, serta menjadi distribusi Linux yang paling mirip Unix,sederhana, stabil, mudah dikustom, dan didesain untuk komputer 386/486 atau lebih tinggi. 

6. Fedora

Fedora adalah sistem operasi berbasis Linux yang menampilkan perkembangan terakhir dalam perangkat lunak bebas dan terbuka untuk menggunakan, merubah, dan menyebarkan. Fedora sebelumnya bernama Fedora Core, terkadang disebut juga dengan Fedora Linux merupakan distro Linux berbasis RPM dan yum yang dikembangkan oleh Fedora Project yang didukung oleh komunitas pemrogram serta disponsori oleh Red Hat.

7. Knoppix

Knoppix ialah sistem operasi berbasis Linux Debian yang dirancang khusus untuk dijalankan langsung dari CD / DVD (Live CD) atau pun dari USB flash drive (Live USB). Walaupun Knoppix ini terutama dirancang untuk digunakan sebagai Live CD, Knoppix dapat diinstal pada hard disk seperti sistem operasi yang umumnya. Sistem operasi ini dikembangkan oleh Konsultan Linux yang dinamai sebagai Klaus Knopper.

8. Linux Mint

Linux Mint ialah sebuah sistem operasi yang merupakan salah satu distro Linux yang berbasis Debian dan Ubuntu. Aplikasi yang berjalan di Ubuntu juga dapat berjalan pada Linux Mint. Tampilan sistem operasi ini hampir sama seperti Windows, jadi Linux Mint dapat digunakan dengan mudah bagi para pemula.

9. Arch Linux

Arch Linux adalah sistem operasi yang dikembangkan oleh Judd Vinet dari tahun 2002 hingga 2007 lalu dilanjutkan oleh Aaron Griffin dari tahun 2007 hingga sekarang. Walaupun kurang terkenal sistem operasi ini merupakan distro up to date dan memiliki paket manager yang cukup baik, serta kita dapat mengatur aplikasi apa saja yang dapat kita instal pada sistem operasi ini.

10. Turbo Linux

Turbo Linux merupakan sistem operasi Linux yang terkenal dan populer di Asia di negara Jepang dan Cina. TurboLinux mendesain produknya dengan menggabungkan kelebihan Open Source dan yang terbaik dari perangkat lunak komersial dan juga menyertakan cross-platform management software dalam produk-produk workstation, server dan clustering memungkinkan kemudahan dalam me-manage networks dan system.

11. BlankOn Linux

BlankOn merupakan salah satu proyek open source populer di Indonesia. Digawangi oleh Yayasan Penggerak Linux Indonesia (YPLI), BlankOn Linux diluncurkan pertama kali pada tanggal 10 Februari 2005.


B.   Sistem Operasi Server 

Sistem operasi jaringan memiliki beberapa fungsi utama antara lain:

-    Menghubungkan sejumlah komputer dan perangkat lainnya ke sebuah jaringan

-    Mengelola sumber daya jaringan

-    Menyediakan layanan

-    Menyediakan keamanan jaringan bagi multiple users

-    Mudah menambahkan client dan sumber daya lainnnya

-    Memonitor status dan fungsi elemen – elemen jaringan

-    Distribusi program dan update software ke client

-    Menggunakan kemampuan server secara efisien

-    Menyediakan tolerasi kesalahan 

Untuk menunjang kinerda dari sebuah komputer server, untuk itu dibutuhkan sebuah sistem operasi khusus untuk server yang memang didesign untuk server, dibawah ini ada beberapa contoh dari sistem operasi server yang biasa digunakan dalam sebuah jaringan.

1. Windows Server

Windows Server adalah suatu merek (brand) sistem operasi server yang dikembangkan oleh Microsoft Corporation yang mendukung manajemen tingkat enterprise, penyimpanan data, aplikasi, dan komunikasi. Windows server ini berperan sebagai server atau data center yang berperan dalam pengelolaan jaringan server.

Windows Server pertama dirilis pada 24 April 2003 dengan edisi yaitu Windows Server 2003. Sebenarnya, sebelum merek “Windows Server” diperkenalkan, ada edisi server lainnya dari Windows yaitu Windows NT 3.1 Advanced Server, Windows NT 3.5 Server, Windows NT 4.0 Server, dan Windows 2000 Server.

Berikut dibawah ini beberapa edisi dari software Windows Server.

Windows Server 2003

Windows Server 2003 terdiri atas beberapa produk yang berbeda, yakni sebagai berikut:

-  Windows Server 2003 Standard Edition

-  Server 2003 Enterprise Edition

-  Windows Server 2003 Datacenter Edition

-  Server 2003 Web Edition

-  Windows Small Business Server 2003

-  Windows Storage Server 2003

Untuk mengenal atau menjelasakan  revisi yang terdapat diatas  setiap versi edisi windows server 2003 antara lain sebagai berikut :

1. Windows Server 2003, Standar Edition

Windows Server ini biasa digunakan untuk membuat jaringan yang kecildan menengah atau biasa yang disebut standar. Clock Speed CPU 550 MHz dan Ram minimal yang dibutuhkan adalah 256 MB. Windows Server ini dapat di jalankan pada Personal Desktop maupun Notebook. Selain itu, versi ini dapat di install pada Mechine Virtual jika anda ingin memiliki 2 OS pada PC anda tanpa mengganggu System yang ada.

Fitur yang diusung oleh Windows Server 2003, Standard Edition adalah sebagai berikut:

-  Fitur standar sebuah server: file service, print service, atau application server yang dapat diinstalasi (seperti Microsoft Exchange Server, SQL Server, atau aplikasi lainnya).

-   Domain Controller server.

-   PKI (public key infrastructure) server.

-   Domain Name System (DNS).

-   Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP).

-   Windows Internet Name Service (WINS).

-  Windows Terminal Services, meski kurang ideal untuk diimplementasikan dalam jaringan skala besar akibat adanya limitasi prosesor dan memori.

-   Mendukung pembagian beban jaringan, meski tidak dapat digunakan sebagai sebuah cluster.

2.  Windows Server 2003, Web Edition

Windows Server 2003 Web Edition mempunyai tingkatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan standar edition. Versi ini biasanya di gunakan untuk Web Server, karena mudah dalam pengaturan Web Hosting. Karena Web Edition dikhususkan untuk Web Server maka versi ini tidak mendukung clustering, file, printer sharing, terminal service dan masih banyak lagi. Harga dari versi ini juga lebih murah dari versi Windows Server yang ada, selain itu, Windows Server Versi ini juga tidak bisa berfungsi sebagai Domain Controller. Spesifikasi minimal hardware untuk menginstall Windows Server versi ini, sama dengan Windows Server Standar Edition.

3.  Windows Server 2003, Enterprise Edition

Windows Server 2003 Enterprise Edition merupakan versi yang lebih tinggi tingkatannya dibandingkan dengan Windows Server 2003 Standar Edition. Pada versi ini telah disediakan fitur untuk clustering yang biasa mendukung samapai dengan 8 prosesor dan memori samapai dengan 32 GB dan 64 GB. Dengan dukungan fitur tersebut harga yang ditawarkan untuk windows versi ini lebih mahal dibandingankan dengan Windows Server 2003 versi yang lain. Kebutuhan Minimum Hardware untuk mengistall Windows Server versi ini anda harus mempunyai minimal clock speed CPU 733 dan RAM 512. Enterprise Edition memiliki fitur-fitur berikut:

-  Address Windowing Extension (AWE), yang mengizinkan sistem operasi agar mereservasikan hanya 1 GB dari memori fisik untuk digunakan oleh Windows, sehingga mengizinkan aplikasi menggunakan sisa 3 GB memori yang ada (dalam sistem x86, yang hanya mendukung 4 GB memori).

-   Hot-Memory, yang mengizinkan penambahan memori ketika sistem sedang berjalan (meski hanya sistem-sistem tertentu yang mendukungnya)

-  Non-uniform memory access (NUMA), yang mengizinkan Windows untuk mengakses bus-bus memori berbeda sebagai sebuah unit memori yang sama, sehingga mengizinkan delapan buah prosesor x86 yang hanya mendukung 4 GB mendukung hingga 32 GB memori (4 GB untuk tiap prosesornya).

-   Teknologi Clustering, yang mengizinkan banyak server (hingga empat buah node) terlihat sebagai sebuah server oleh klien untuk kinerja atau keandalan.

-  Terminal Server Session Directory, yang mengizinkan klien untuk melakukan koneksi ulang ke sebuah sistem terminal services yang didukung oleh server yang menjalankan terminal services. Sebagai contoh, dalam sebuah lingkungan dengan delapan server yang menjalankan terminal services, jika salah satu server mengalami kegagalan, klien akan secara otomatis membuat koneksi kembali ke sisa server yang lainnya (yang masih berjalan dan memiliki slot klien

4.  Windows Server 2003, Small Business Edition

Windows Server 2003 versi ini biasanya digunakan sebagai server untuk perusahaan-perusahaan yang tergolong kecil. Versi ini biasanya dijual dalam bentuk paket yang berisi Windows Server 2003 Standar Edition, Microsoft Exchange 2003, Sharepoint Service dan Microsoft Share Faxservice. Kebutuhan minimal hardware untuk menginstall Windows Server 2003 Small Business ini sama dengan versi standar edition.
Windows Small Business Server 2003 memiliki beberapa keterbatasan, yakni sebagai berikut:

-   Hanya boleh ada satu komputer dalam sebuah domain yang dapat menjalankan Windows Small Business Server 2003.

-   Windows Small Business Server 2003 harus berada di akar sebuah hutan Active Directory.

-   Windows Small Business Server 2003 tidak dapat menerima trust dari domain lainnya.

-   Windows Small Business Server 2003 hanya mendukung 75 pengguna.

-   Windows Small Business Server 2003 tidak mendukung domain anak.

-   Windows Small Business Server 2003 hanya mendukung terminal services dalam modus remote administration.

-  Setiap server tambahan harus memiliki Windows Small Business Server 2003 Client Access License (CAL), yang dapat dikonfigurasikan untuk setiap pengguna atau setiap perangkat.

5.  Windows Server 2003, Data Center Edition

Windows Server 2003 Data Center Edition ini tidak dijual ke konsumen biasa seperti pada versi-versi yang lainnya, tetapi versi ini dijual khusus kepada para pembuat komputer server misalnya HP, ACER dan yang lainnya. Kebutuhan minimum untuk mengistall Windows Server versi ini sama dengan versi Enterprise.

Windows Server 2003 juga menyediakan beberapa fasilitas yang dikembangkan dari Windows Server versi sebelumnya. Dianatranya adalah Mendukung Plug n Play, mendukung Clustering dan tingkat keamanan yang lebih baik dibandingkan dengan Windows Server versi sebelumnya.

Sejak Windows Server 2003 diluncurkan, Microsoft merilis beberapa versi, yakni sebagai berikut:

1.    Windows Server 2003 RTM (Release to Manufacture), tanpa Service Pack

2.    Windows Server 2003 Service Pack 1

3.    Windows Server 2003 R2

4.    Windows Server 2003 Service Pack 2 (dirilis tanggal 13 Maret 2007)

Windows Server 2008

Fitur Windows Server 2008 :

1.  Virtualization Hyper-V. Adalah fasilitas virtualisasi yang sangat kuat dengan manajemen teknologi jaringan, memungkinkan untuk dilakukan proses virtualisasi dimana kecepatan virtualisasi hampir sama dengan sistem operasi yang tanpa virtualisasi.

2.  Internet Information Services (ISS) 7. Adalah media baru dari WS 2008 yang dapat digunakan sebagai web server. Kemampuannya yang handal menyediakan design modular dan instalasi yang meningkatkan keamanan ketika menggunakan ISS 7.

3.  Windows Server 2008 Server Core. Fasilitas baru yang pastinya tidak pernah kita temukan pada WS 2000 dan 2003 sebelumnya. Fasilitas ini memungkinkan pengguna melakukan manajemen jaringan melalui Command-Line, dalam artian tanpa GUI. Dengan adanya Fasilitas tambahan ini, dapat meminimalisir proses kerja Sistem.

4.  Server Manager. Layanan modeling language platform digunakan untuk mempermudah admin jaringan dalam melakukan instalasi, konfigurasi, dan penghapusan role. Dengan adanya fitur ini, akan mempermudah dan merampingkan common server dalam melakukan konfigurasi pada jendela yang terbuka.

5.  Read Only Domain Controller (RODC). Merupakan fasilitas yang dirancang untuk keamanan pada domain controller, memungkinkan pengguna melakukan pengaturan walaupun dalam sebuah jaringan client server skala kecil. RODC memungkinkan melakukan pengaksesan dengan batasan perizinan yang akan didelegasikan kepada pengguna lokal, untuk mengelola RODC tanpa memberikan tambahan izin pada domain.

6.  Network Access Protection (NAP). Fitur ini memberikan keamanan dalam manajemen komputer client server, serta mempunyai komponen dan layanan yang mencegah pengakses komputer dalam suatu organisasi jaringan.Windows Deloyment Service (WDS). Merupakan remove virtualisasi, dimana dalam proses instalasi sistem operasi dapat dijalankan dengan remot kontrol di jaringan secara bersama-sama.

7.  BitLocker Drive Encryption

8.  Address Space Layout Randomization (ASLR)

9.  Microsoft .NET Framework 3.0, seperti Windows Communication Foundation, Microsoft Message Queuing(MSMQ), dan Windows Workflow Foundation (WFW)

Fitur baru pada windows server 2008 :

1.  Server Manager. Perangkat utama manajemen windows server 2008 yang lebih teratur, konsisten dan efisien.

2. Windows powershell. Tersedia didalam windows server 2008 dan merupakan yeknologi favorit bagi para administrator windows yang bekerja dengan command line.

3.  Remote Server Administration Tools ( RSAT ) untuk mengakses computer – server remote

4. Windows Remote shell ( WinRS ) berguna untuk menjalankan command line computer remote dengan computer local.

5. Windows System Resource Manager ( WSRM ). WSRM tersedia pada windows server 2008 sebagai perangkat manajemen yang mengatur alokasi CPU untuk process, aplikasi dan service

6. Performance and Reliability Monitor untuk menyederhanakan pemantauan dan pencatatan performa dan status server.

Windows Server 2012

1. User interface. Server Manager telah didesain ulang dengan penekanan pada mengurangi pengelolaan beberapa server. Sistem operasi, seperti Windows 8, menggunakan UI Metro kecuali diinstal dalam mode Server Core. Windows PowerShell dalam versi ini memiliki lebih dari 2300 commandlets, dibandingkan dengan sekitar 200 di Windows Server 2008 R2. Ada juga perintah auto-completion. 

2. Task Manager. Windows 8 dan Windows Server 2012 termasuk versi baru dari Windows Task Manager bersama-sama dengan versi lama. Dalam versi baru dengan tab tersembunyi secara default menampilkan aplikasi saja. Pada tab Processes baru, proses ditampilkan dalam berbagai nuansa kuning, dengan nuansa gelap mewakili penggunaan sumber daya yang lebih berat. Ini daftar nama aplikasi, status aplikasi, dan data pemanfaatan secara keseluruhan untuk CPU, memori, hard disk, dan sumber daya jaringan, memindahkan proses informasi yang ditemukan dalam versi lama ke tab Rincian baru.

3. Installation options. Tidak seperti pendahulunya, Windows Server 2012 dapat beralih antara "Server Core", pilihan dengan hanya antarmuka baris perintah, dan "Server dengan GUI" pilihan instalasi tanpa instalasi ulang penuh. Server Core sekarang konfigurasi yang disarankan. Ada juga pilihan instalasi baru ketiga yang memungkinkan beberapa program GUI seperti MMC dan Server Manager untuk menjalankan, tetapi tanpa Internet Explorer, Windows Explorer atau desktop baru dan shell.

4. IP address management. Windows Server 2012 memiliki peran manajemen alamat IP untuk menemukan, monitoring, audit, dan mengelola ruang alamat IP yang digunakan pada jaringan perusahaan. IPAM menyediakan untuk administrasi dan monitoring server yang menjalankan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) dan Domain Name System (DNS).

5. IIS (Internet information service). IIS merupakan sebuah web server yang terdapat di windows server 2012, dan untuk versi sebelumnya juga sudah ada fitur fitur IIS ini, dan fitur ini akan selalu berkembang ke versi - versi selanjutnya. IIS berfungsi sebagai pendukung protocol TCP/IP yang berjalan dalam lapisan aplikasi. IIS juga menjadi pondasi dari platform internet & internet microsoft, yang  mencakup microsoft site server, microsoft commercial internet system dan produk microsoft back office lainnya. 

6. DHCP (Dinamic Host Configuration Protocol). DHCP adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer  yang memintanya. Komputer  yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client.

7. Active directory, adalah directory service yang menyimpan konfigurasi jaringanbaik user, group, komputer, hardware, serta berbagai policy keamanan dalam satu database terpusat. Peranan Active Directory dalam jaringan dapat diumpamakan sebagai buku telepon, yang menyimpan daftar alamat dalam informasi penting untuk mengenali berbagai obyek dalam jaringan.Fungsi layanan AD adlah mengorganisir, menyimpan, dan mengatur/manajemen data direktori. Struktur layanan AD mengikuti format protocol 150x500

8. Hyper-V. Windows Server 2012, bersama dengan Windows 8, termasuk versi baru dari Hyper-V, seperti yang disajikan pada acara Microsoft Build. Banyak fitur baru telah ditambahkan ke Hyper-V, termasuk virtualisasi jaringan, multi-tenancy, kolam penyimpanan sumber daya, lintas-premis konektivitas, dan cadangan awan. Selain itu, banyak dari pembatasan mantan konsumsi sumber daya telah sangat terangkat. Setiap mesin virtual dalam versi Hyper-V dapat mengakses hingga 64 prosesor virtual, hingga 1 terabyte random-access memory, dan hingga 64 terabyte ruang disk virtual per hard disk virtual (menggunakan format baru vhdx.). Hingga 1024 mesin virtual dapat aktif per host, dan sampai 8000 dapat aktif per cluster failover. Versi Hyper-V dikirimkan dengan versi klien Windows 8 membutuhkan prosesor yang mendukung serpihan kayu dan serpihan kayu yang akan diaktifkan, sementara versi di Windows Server 2012 hanya membutuhkan itu jika RemoteFX Peran dii

Windows Server 2016

Windows Server 2016 merupakan rilis terbaru dari sistem operasi Windows Server dari Microsoft yang secara umum dirilis pada tanggal 12 Oktober 2016.

Tujuan Microsoft dengan Windows Server 2016 adalah untuk lebih mengasimilasi resource lokal dengan infrastruktur public cloud dan private cloud untuk memberikan tingkat pengelolaan yang lebih tinggi terhadap berbagai lingkungan komputasi baik fisik maupun virtual. Sekaligus menjaga agar bisnis dan pengguna menjadi lebih produktif.

Windows Server 2016 hadir dengan beberapa perubahan penting pada intinya dan banyak fitur baru dalam upaya meningkatkan keamanannya. Beberapa fitur diantaranya:

1. Nano Server: Serupa dengan mode Windows Server Core, Nano Server harus dikelola secara remote, karena tidak menyediakan kemampuan logon lokal dan hanya mendukung aplikasi 64-bit. Nano Server dioptimalkan untuk penggunaan di private cloud dan data center, serta menjalankan web service, seperti DNS atau IIS.

2. Windows Containers: Tidak seperti virtual machine, container memungkinkan virtualisasi pada system-level dengan menyediakan cukup akses ke OS, library, dan resource untuk meng-host aplikasi di dalam user-space yang terisolasi.

3. Active Directory Domain Services: Privileged Access Management (PAM) membantu untuk mengatasi pencurian informasi kredesial dengan menggunakan Microsoft Identity Manager (MIM) untuk melindungi Active Directory (AD) dari akun dengan hak privileged access.

4. Active Directory Federation Services (ADFS): Terus menyediakan gabungan identitas yang simpel, aman dan Single Sign-On (SSO) antara ADFS-secured enterprises dan organisasi mitra. Di versi 2016 memiliki kemampuan untuk mengotentikasi pengguna yang tersimpan di LDAP atau cloud-based providers.

5. Hyper-V: Memperkenalkan manajemen dari virtual networking adapter dan memori untuk virtual machine. Versi 2016 juga memasukan shielded virtual machine untuk meminimalkan gangguan atau pencurian data dan status virtual machine dengan mengenkripsi keduanya dan mencegah pemeriksaan sinyal video dan disk.

6. Windows Defender: Aplikasi Windows Server Antimalwre terinstal secara default pada Windows Server 2016, untuk mendeteksi dan menetralisis ancaman malware secara real time dengan update otomatis.

7.  Storage Spaces Direct: Memungkinkan membangun penyimpanan dengan ketersedian yang tinggi dari sistem local storage.

8. PowerShell 5.0: Termina dengan memperkenalkan cmdlets baru, dan module untuk remote management dan scripting dari client, server dan applications.

Windows Server 2019

Beberapa fitur Windows Server 2019 memang merupakan pengembangan dari Windows Server 2012 dan Windows Server 2016. Namun tentu dengan berbagai peniongkatan, baik dari segi penampilan, keamanan maupun kehandalannya, yakni :

1.  Systemn Insights. Pada Windows Server 2019 terdapat System Insights yang merupakan fitur baru. Kemampuan dari fitur ini antara lain dalam hal analitik prediktif lokal ke Windows Server. Kemampuan prediktif ini, masing-masing didukung oleh model pembelajaran mesin, menganalisis data sistem Windows Server secara lokal, memberikan wawasan tentang fungsi server Anda dan membantu mengurangi biaya operasional yang terkait dengan masalah pengelolaan secara reaktif di Windows Server deployments.

2. Cloud Hybrid. Setelah sukses dengan Microsoft Cloud, maka di Windows Server 2019 terdapat fitur kompatibilitas aplikasi Server Core sesuai permintaan. Fitur Kompatibilitas Aplikasi Server Core on Demand adalah paket fitur opsional yang dapat ditambahkan ke instalasi Windows Server 2019 Server Core.

3. Features on Demand (FODs), adalah paket fitur Windows yang dapat ditambahkan kapan saja. Fitur umum termasuk sumber daya bahasa seperti pengenalan tulisan tangan atau fitur lain seperti .NET Framework (.NetFx3). Ketika Windows 10 atau Windows Server membutuhkan fitur baru, dapat langsung meminta paket fitur dari Windows Update..

4. Keamanan. Sensor platform ATP yang dalam dan tindakan respons untuk mengekspos serangan tingkat memori serta kernel akan merespons dengan menekan file berbahaya juga menghentikan proses berbahaya. Microsoft Windows Defender ATP Exploit Guard adalah serangkaian kemampuan pencegahan intrusi host yang baru. Empat komponen Windows Defender Exploit Guard dirancang untuk mengunci perangkat terhadap berbagai vektor serangan dan memblokir perilaku yang biasa digunakan dalam serangan malware.

5. Virtual Shielded. Jika Anda menjalankan cara mix OS, Windows Server 2019 sekarang mendukung menjalankan Ubuntu, Red Hat Enterprise Linux, dan SUSE Linux Enterprise Server di dalam mesin virtual shielded. Pemecahan masalah mesin virtual shielded. telah dipermudah oleh VMConnect Enhanced Session Mode dan PowerShell Direct. Fitur-fitur ini tidak perlu dikonfigurasi, dan mereka menjadi tersedia secara otomatis ketika mesin virtual shielded ditempatkan pada host Hyper-V yang menjalankan Windows Server versi 1803 atau lebih baru.

6. Web Lebih Cepat dan Lebih Aman. Peningkatan penggabungan koneksi dapat menghadirkan pengalaman menjelajah yang tidak terputus dan terenkripsi dengan benar. Peningkatan HTTP/2’s server-side cipher suite negotiation untuk mitigasi kegagalan koneksi dan kemudahan penyebaran secara otomatis. Jadi ubahlah default TCP congestion provider ke Cubic untuk memberi Anda lebih banyak throughput!

7. Media Penyimpanan. Rilis Windows Server ini menambahkan perubahan penyimpanan dan teknologi seperti Storage Migration Service, Storage Migration Service, Storage Spaces Direct (khusus Windows Server 2019), deduplikasi dan kompresi untuk volume ReFS, dukungan asli untuk memori persisten. Ketahanan bersarang untuk infrastruktur dua simpul yang terkonvergensi tinggi di bagian ujung, Cluster dua server menggunakan USB flash drive, Windows Admin Center dan sebagainya.

8. Linux di Windows. Dengan Windows Server 2019, memungkinkan untuk menjalankan kontainer berbasis Windows dan Linux pada host kontainer yang sama, menggunakan docker daemon serupa. Masih banyak fitur-fitur lain yang disediakan Windows Server 2019 ini.


2. Linux

Di dunia Linux, bisa dikatakan hampir semua perusahaan pembuat distro Linux juga membuat sistem operasi khusus buat Server, nama-nama besar seperti Red Hat, Canonical, dan Novell SUSE sudah tidak diragukan lagi dalam bidang ini. Bukan hanya itu, distro-distro Linux yang dibuat komunitas Linux juga tidak dapat dipandang sebelah mata, nama-nama seperti CentOS, ClearOS, SME, juga sangat terkenal untuk sistem operasi Server yang bebas. Dan jika kita mau jujur, secara global sistem operasi yang bebas inilah yang selama ini banyak menjadi tulang punggung layanan internet di seluruh dunia.

Banyak sekali produk sistem operasi yang dikeluarkan oleh linux untuk sistem operasi, beberapa saja contoh dari Distro Linux yang bisa kalian gunakan untuk server sbb :

-  Debian

-  Arch Linux

-  Fedora

-  OpenSUSE

-  Slackware

Ada sebuah sistem operasi yang khusus dibuat untuk Server yang sangat unik. Kenapa dibilang unik? Karena sistem operasi ini bebas digunakan serta mendapatkan dukungan pemutakhiran (update) secara cuma-cuma tanpa harus membeli lisensi, dan juga tidak diragukan lagi ketangguhannya. Dia adalah Ubuntu Server.

Ubuntu Server

Ubuntu Server dibuat berdasarkan kernel Linux dan berbasiskan distro Debian yang sudah terkenal stabil dan exist sampai saat ini. Perbedaan utama antara Ubuntu Server dengan Ubuntu Desktop adalah pada kernel dan fitur GUI, dimana Ubuntu Server sudah menggunakan kernel yang dibangun khusus untuk keperluam Server yang dapat berjalan terus-menerus tanpa memerlukan restart.

Ubuntu yang di desain khusus dengan kernel yang telah dikustomisasi untuk bekerja sebagai sistem operasi Server. Kernel Linux Ubuntu Server di desain khusus untuk bisa bekerja dengan lebih dari satu  proses (multiprocessor) dengan dukungan NUMA pada 100Hz internal timer frequency dan menggunakan penjadwalan deadline I/O. Linux Ubuntu Server memiliki lisensi open source dan gratis serta merupakan turunan dari distro linux debian sehingga memiliki keamanan yang cukup tinggi. Selain  itu, setiap bugs yang berkaitan dengan keamanan cepat ditangani oleh Tim keamanan Linux Ubuntu yang bekerja sama dengan Tim keamanan debian.

Perbedaan Ubuntu Desktop Dan Ubuntu Server

Pengguna

-  Ubuntu desktop umumnya di install untuk user yang memakai ubuntu sebagai end user yang pemakainnya hanya sebatas mendengarkan music, internet, office dan sejenisnya.

-   Ubuntu server diinstall di lingkungan enterprise atau perusahaan untuk keperluan seperti web server ataupun router.

Default User interface

-   Ubuntu desktop secara default akan menginstall desktop Gnome yang elegan dan mudah dipakai. Jika anda adalah user baru yang bermigrasi dari windows, anda  tidak perlu waktu lama untuk menyesuaikan diri dengannya. di ubuntu desktop sudah tersedia aplikasi firefox dan openoffice (paket aplikasi perkantoran free yang mirip dengan Microsoft office)  yang sebagian besar pemakai windows sudah mengenalnya.

-   Ubuntu server sebaliknya, secara default versi server ini tidak menyertakan antarmuka GUI, yang ada hanya shell alias Command line. jika anda pemula dilinux dan anda menginstall ubuntu versi ini, dijamin anda akan kebingungan mengoperasikan ubuntu server.

Teknologi

Hal ini tampak sekali jika anda adalah pengguna Linux yang sudah lama bergelut di linux. Teknologi yang dipakai di Ubuntu server di desain agar mampu menangani memori sampai puluhan Giga ataupun menangani Multicore CPU. selain itu teknologi yang dibenamkan diserver juga umumnya hanya dipakai oleh orang yang benar benar advanced di Linux.

Kelebihan :

-   Freeware yaitu software yang bersifat free tanpa ada tuntutan dari hak cipta.

-  Kita bisa mencoba menggunakan Ubuntu tanpa perlu menginstalnya kedalam harddisk komputer, dengan menggunakan fitur Live CD pada Ubuntu melalui proses boot pada CD atau flashdisk saja.

-   Start / shutdown cepat.

-   Tahan virus.

-  Tersedia banyak aplikasi mulai dari aplikasi Office ( libreOffice, OpenOffice), browsing (Firefox, chromunium), multimedia (Rhythmbox, VLC player), grafik (GIMP, shotwell), game (linecity, hedgewar), edukasi/pendidikan (educational suite gcomprize, quran) dan berbagai Aplikasi lainnya yang sebagian besar diantaranya adalah gratis (free).

-  Terdapat lebih dari 55 bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Sehingga memudahkan anda dalam menggunakan Ubuntu, jika anda tak mengerti bahasa Inggris.

-    Tidak begitu membutuhkan hardware yang terlalu besar kapasitasnya maupun biayanya.

-    Akses data full proteksi dari pengguna.

Kekurangan :

-   Struktur direktori dan hak-akses yang membingungkan bagi yang sudah terbiasa dengan Windows dan belum mengenal UNIX/Linux sama sekali.

-   Proses instalasi agak lama karena paket yang di install harus update secara online.

-  Belum user friendly, dikarena sebagian besar pengguna Ubuntu berasal dari migrasi Windows dan lainnya

-  Tak semua aplikasi windows anda kompatibel dengan wine sehingga aplikasi kegemaran anda mungkin tidak bisa digunakan di Ubuntu.

CentOS

CentOS adalah proyek pengganti dari Tao Linux yang dulunya merupakan kloning dari Red Hat Enterprise Linux (RHEL). Popularitas CentOS mulai naik di pertengahan tahun 2010 dan menjadi varian Linux untuk server web terpopuler mengalahkan Debian yang pada saat itu banyak digunakan di beberapa server.

RHEL sendiri merupakan versi Linux Server berbayar yang memberikan baik dukungan teknis maupun update terbaru atas perangkat lunak yang tertanam di dalamnya. Di sisi lain,  CentOS merupakan singkatan dari Community Enterprise Operating System.

Berikut perbedaan antara Ubuntu Server dan CentOS:

UBUNTU SERVER

CENTOS

Berbasis Debian.

Berbasis RHEL.

Tidak mendukung cPanel.

Mendukung cPanel/WHM.

Tidak terlalu aman dan stabil dikarenakan pembaruan yang sering dilakukan.

Lebih stabil dan aman dikarenakan pembaruan yang tidak terlalu berkala.

Dokumentasi yang banyak dan berbagai komunitas yang siap membantu.

Tidak telalu banyak dokumentasi.

Lebih mudah dipahami, apalagi untuk pengguna yang sebelumnya menggunakan Ubuntu Desktop.

Sulit dipahami oleh pemula karena distro  desktop yang dikeluarkan oleh RHEL tidak begitu banyak.

Menggunakan paket .deb dan apt-get packet manager.

Menggunakan paket .rpm dan menggunakan yum packet manager.

Basis Sistem Operasi

Perbedaan utama dari Ubuntu Server dan CentOS adalah bahan dasarnya. Jika Ubuntu Server merupakan pengembangan dari Debian, maka CentOS adalah pengembangan RHEL.

RHEL merupakan program dari “Red Hat Commercial Linux” yang merupakan distro linux pertama yang menggunakan sistem RPM Package Manager. Sistem operasi Debian merupakan gabungan dari perangkat lunak yang dikembangkan dengan lisensi GNU, dan utamanya menggunakan kernel Linux, sehingga populer dengan nama Debian GNU/Linux.

Dukungan cPanel

Ubuntu Server tidak mendukung cPanel, sedangkan CentOS bisa. Terkadang bagi sebagian pengguna, VPS digunakan untuk shared hosting. Untuk menjalankan layanan ini, terkadang mereka menggunakan Web Hosting Manager (WHM) agar bisa membagi resource ke dalam beberapa server hosting. Inilah mengapa kebanyakan pengguna menggunakan CentOS sebagai sistem operasi VPS mereka.

Stabilitas dan Keamanan

Meskipun dikatakan tidak stabil karena paketnya jarang diperbarui, hal tersebut bisa menjadi kelebihan dari Ubuntu Server sebab pengguna tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan pembaruan paket.

CentOS dianggap lebih aman karena frekuensi updatenya sangat jarang. Hanya saja, ini akan menjadi kekurangan jika pengguna ingin mendapatkan update paket terbaru. Namun,, apabila dibandingkan dengan Ubuntu Server berkonfigurasi standar, maka CentOS dianggap lebih aman.

Dokumentasi dan Bantuan

Ubuntu Server mendapatkan keuntungan dengan adanya versi terdahulu yang sudah banyak digunakan pengguna. Pada kondisi saat ini, dokumentasi Ubuntu Server lebih banyak dibandingkan dengan CentOS. Komunitasnya pun banyak. Jadi, bagi pengguna yang menemui permasalahan terkait konfigurasi, bugs, dan semacamnya dapat langsung bertanya melalui forum-forum yang banyak tersebar di internet.

Kemudahan

Jika dibandingkan dengan CentOS, Ubuntu Server lebih familiar.  Hal ini disebabkan Ubuntu yang berbasis desktop sudah banyak digunakan. Sementara itu, RHEL yang berbasis distribusi desktop jarang digunakan. Jika sebelumnya Anda sudah familiar dengan sistem operasi ini, maka Anda tidak akan membutuhkan waktu lama untuk mengenal Ubuntu Server dan menjalankannya di VPS.

Paket Manager

Dikarenakan basis sistem operasi yang digunakan berbeda, maka pengelolaan paketnya pun berbeda. Ubuntu Server menggunakan ‘apt-get’. Untuk versi terbarunya, juga dapat menggunakan perintah ‘apt’. Sedangkan CentOS, sistem operasi ini menggunakan ‘yum’ untuk pengelolaan paketnya.

Paket yang dikelola juga berbeda. Ubuntu Server menggunakan ektensi .deb, sedangkan CentOS menggunakan .rpm.

 

Demikian penjelasan mengenai sistem operasi pada komputer desktoop dan server. Semoga bermanfaat untuk Anda.



 

DAFTAR PUSTAKA

_. _. Inilah Macam-Macam OS Server yang Perlu Diketahuihttps://idwebhost.com/blog/macam-macam-os-server/. Diakses pada 27 Januari 2021 pukul 16.46 WIB.

_. 2017. Jenis-Jenis Operasi Desktophttp://pemburumimpi2000.blogspot.com/2017/08/jenis-jenis-sistem-operasi-desktop.html. Diakses pada 27 Januari 2021 pukul 17.01 WIB.

Sutiono. _. Sistem Operasi Server – Penggunaan, Jenis dan Fungsinyahttps://dosenit.com/jaringan-komputer/software-jaringan/sistem-operasi-server#:~:text=Sistem%20operasi%20server%20merupakan%20sistem,Sistem%20Operasi%20Server%20Menurut%20Pengertiannya. Diakses pada 27 Januari 2021 pukul 17.03 WIB.

_. 2017. Mengenal Tentang Macam Macam OS (Operating System)https://idcloudhost.com/mengenal-tentang-macam-macam-os-operating-system/. Diakses pada 27 Januari 2021 pukul 17.15 WIB.

_. 2015. Sistem Operasi Untuk Komputer Serverhttps://kasurnet.com/sistem-operasi-untuk-server-komputer/#:~:text=Macam%2Dmacam%20sistem%20operasi%2C%20diantaranya,Unix. Diakses pada 27 Januari 2021 pukul 18. 24 WIB.

 _. 2016. Fungsi/ Fitur di Windows 2003 Server. http://www.about.muhammadibnu18.web.id/2016/02/fungsifitur-di-windows-2003-server.html#:~:text=Fitur%20yang%20diusung%20oleh%20Windows,Domain%20Controller%20server. Diakses pada 28 Januari 2021 pukul 08.20 WIB.

 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Macam-Macam Sertifikasi Mikrotik

Arsitektur Sistem Operasi Windows, MacOS, dan Linux

Teknologi Virtualisasi (Virtualization)