Sertifikat Pelatihan, Kompetensi, dan Organisasi/ Vendor
Oleh : Istiqomah
A. Sertifikat pelatihan (trainer)
Pada prinsipnya, sertifikat pelatihan diberikan kepada
peserta pelatihan yang dinyatakan kompeten, baik untuk pelatihan di lembaga
pelatihan (off the job training) maupun pelatihan di tempat kerja (on the job
training). Sertifikat pelatihan diberikan kepada peserta pelatihan sesuai
dengan jenis program pelatihan yang di ikuti.
Jadi, sertifikasi Pelatihan adalah proses
pemberian sertifikasi yang dilakukan oleh lembaga pelatihan bahwa seseorang
telah berhasil menyelesaikan suatu program pelatihan kerja tertentu.
-
Sertifikat pelatihan adalah bukti tertulis yang
diterbitkan oleh lembaga pelatihan sebagai bukti resmi seseorang telah berhasil
menyelesaikan suatu program pelatihan kerja tertentu.
-
Peserta pelatihan yang telah berhasil menyelesaikan
program pelatihan dapat mengakses Sertifikat Kompetensi melalui Sertifikasi
Kompetensi.
Jenis-jenis
sertifikat trainer
a. Sertifikat pelatihan berdasarkan KKNI.
b. Sertifikat pelatihan berdasarkan klaster
kompetensi.
b. Sertifikat pelatihan berdasarkan unit kompetensi.
Cara mendapatkan sertifikasi trainer
Anda bisa
mengikuti sertifikasi trainer di Lembaga Sertifikasi Profesi yang terpercaya.
Anda akan menjalani uji kompetensi sebelum pada akhirnya Anda mendapatkan
sertifikasi trainer yang berlisensi dari BNSP.
Namun,
uji kompetensi yang Anda lakukan belum menjamin Anda lulus sertifikasi. Maka
dari itu, sebelum menjalani uji kompetensi, Anda bisa mengikuti Training of Trainer
Sertifikasi BNSP yang akan membantu Anda, untuk
memahami apa saja yang akan Anda ujikan pada uji kompetensi.
Manfaat sertifikat trainer
Bagi para profesional, menyandang sertifikasi akan
memberikan sejumlah manfaat sebagai berikut:
-
Memiliki keunggulan kompetitif dibanding kandidat
tanpa sertifikat.
-
Memiliki potensi untuk mendapatkan upah lebih tinggi.
-
Memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan
pekerjaan.
-
Menunjang karir profesional.
Bagi perusahaan atau industri, sertifikasi juga
mendatangkan sejumlah keuntungan berikut:
-
Membantu menemukan kandidat yang tepat dalam proses
rekrutmen.
-
Membantu divisi Human Resources (HR) untuk menyusun
pengembangan karir dan remunerasi berbasis kompetensi.
-
Meyakinkan kepada klien atau konsumen bahwa produknya
dibuat oleh personel yang kompeten.
Dengan memiliki Sertifikasi Kompetensi Trainer maka
seseorang akan mendapatkan bukti pengakuan tertulis atas kompetensi yang
dikuasainya. BNSP merupakan badan independen yang bertanggung jawab kepada
Presiden yang memiliki kewenangan sebagai otoritas sertifikasi personil dan bertugas
melaksanakan sertifikasi kompetensi profesi bagi tenaga kerja.
Secara garis besar alasan mengapa harus memiliki
Sertifikasi LSP BNSP adalah :
-
Meyakinkan Industri/Klien bahwa “Saya Kompeten” di
bidang Trainer
-
Membangun “Career Path”
-
Nilai tambah bagi calon tenaga kerja dalam proses
rekruitmen
-
Memenuhi tuntutan sistem industri (ISO, SNI) yang
mengharuskan penggunaan personil kompeten yaitu personil yang memiliki
sertifikasi resmi.
Pelatihan ini adalah untuk mempersiapkan peserta untuk
memperoleh Sertifikat
Kompetensi Trainer. Pelatihan persiapan Sertifikasi BNSP (Badan
Nasional Sertifikasi Profesi) Kompetensi Trainer dirancang berbasis kompetensi (Competency
Based Training). Untuk mendapatkan sertifikasi kompetensi, para peserta
training akan diuji oleh assessor dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi
Profesi).
Apa
bedanya dengan sertifikat training ?
#Perbedaan 1
Sertifikat training diberikan setelah pelaksanaan training dan menyatakan bahwa
peserta telah berhasil mengikuti suatu training tertentu. Sertifikat kompetensi
kerja adalah bentuk pernyataan bahwa sesorang kompeten di bidang tertentu
sesuai dengan standar kompetensi kerja baik yang tertuang dalam SKKNI (Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia); Standar Kerja Khusus; atau Standar
Internasional.
#Perbedaan 2
Sertifikat training diterbitkan oleh Lembaga Pelatihan sehingga pengakuannya
hanya pada Lembaga Pelatihan itu sendiri atau jejaringnya. Sertifikat
Kompetensi kerja yang diterbitkan LSP terlisensi BNSP memiliki pengakuan secara
nasional karena diterbitkan atas nama negara. Bahkan jika terdapat perjanjian
antar negara, misal dengan diberlakukannya MEA ini maka pengakuan sertifikasi
dapat berskala internasional.
B. Sertifikasi kompetensi / Profesi
Adalah merupakan suatu pengakuan terhadap tenaga kerja
yang mempunyai pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja sesuai dengan standar
kompetensi kerja yang telah dipersyaratkan, dengan demikian sertifikasi
kompetensi memastikan bahwa tenaga kerja (pemegang setifikat) tersebut terjamin
akan kredibilitasnya dalam melakukan suatu pekerjaan yang menjadi tugas dan
tanggung jawabnya.
Keuntungan
sertifikasi kompetensi
Bagi Pencari Kerja yang mempunyai sertifikat
kompetensi
-
Kredibilitas dan kepercayaan dirinya akan meningkat
-
Mempunyai bukti bahwa komptensin yang dimiliki telah
diakui
-
Bertambahnya niali jual dalam rekrutmen tenaga kerja
-
Kesempatan berkarir yang lebih besar
-
Mempunyai parameter yang jelas akan adanya keahlian dan
pengetahuan yang dimiliki
-
Perluasan Kesempatan kerja
-
Penanggulangan Pengangguran
-
Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Kerja
-
Perlindungan Kerja
-
Peningkatan Daya Saing Usaha
Bagi Karyawan di tempat kerja yang telah bersertifikat
-
Jenjang karir dan promosi yang lebih baik.
-
Meningkatkan akses untuk berkembang dalam profesinya
Pengakuan terhadap kompetensi yang dimiliki
Bagi Perusahaan/Tempat Kerja
-
Mengurangi kesalahan kerja
-
Produktivitas meningkat
-
Komitmen terhadap kualitas
-
Memudahkan dalam penerimaan karyawan
-
Mempunyai karyawan yang berdaya saing, terampil dan
termotivas
proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan
secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu pada standar
kompetensi kerja baik yang besifat nasional, maupun internasional.
Jenis skema sertifikasi yang
berlaku bagi semua profesi
1. Skema Sertifikasi
Profesi Kerangka Kualifikasi Nasional
Merupakan
sertifikasi profesi berdasarkan kualifikasi nasional suatu negara. Di Indonesia
BNSP menerapkan 9 level sertifikasi pada setiap profesi. Sertifikasi jenis ini
menekankan pada kompetensi yang harus dimiliki sebuah fungsi, misalnya
pelatihan, pengawasan, dll.
2.
Skema Sertifikasi Profesi Kualifikasi Okupasi Nasional
Sertifikasi
ini menekankan pada kompetensi yang harus dimiliki sebuah jabatan, misalnya
mekanik, storeman, dll. Walaupun berasal dari industri yang berbeda, standar
kompetensi seseorang yang memegang sebuah jabatan bisa diukur, misalkan seorang
sales pada sebuah perusahaan alat berat dan sales pada bisnis properti.
3. Skema Sertifikasi
Profesi Paket (Cluster)
Sertifikasi
profesi jenis ini merupakan penjabaran yang lebih detil dari Skema Sertifikasi
Profesi Kualifikasi Okupasi Nasional di atas. Jenis sertifikasi ini menekanakan
pada kompetensi seseorang pada suatu industri yang spesifik. Misalnya, seorang
supervisor service pada sebuah perusahaan alat berat. Setelah melalui
assesment, ia bisa mengetahui tingkat kompetensinya sebagai seorang supervisor
di industri alat berat secara nasional.
4. Skema Sertifikasi
Profesi Unit Kompetensi
Sertifikasi
jenis ini mirip seperti standar kompetensi yang diterapkan berbagai perusahaan
untuk suatu kompetensi tertentu. Misalkan seorang senior mekanik di sebuah
perusahaan alat berat perlu memiliki kompetensi untuk melakukan daily
maintenance sebuah unit alat berat, melakukan service berkala, maupun melakukan
troubleshooting, disamping mampu mengoperasikan alat berat untuk keperluan
maintenance.
5.
Skema Sertifikasi Okupansi
Berbeda
dengan keempat jenis sertifikasi di atas yang menekankan pada kemampuan dasar
seseorang, pada jenis Sertifikasi Okupansi, seseorang diukur berdasarkan tingkat
keahliannya pada sebuah bidang yang spesifik dan industri yang spesifik.
Misalkan seorang manager di sebuah perusahaan alat berat, seberapa tingkat
kompetensi yang dimilikinya.
Cara
mendapatkan sertifikat kompetensi
Sebelum
Anda itu, Anda harus mengerti terlebih dahulu mengenai kompetensi yang akan
membantu Anda mendapatkan sertifikasi profesi.
Sertifikasi kompetensi adalah proses pemberian
sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji
kompetensi yang mengacu pada standar kompetensi kerja baik yang bersifat
nasional maupun internasional.
Tahukah
Anda bahwa kompetensi adalah gabungan antara pengetahuan, keterampilan dan
attitude seseorang? Bagaimana pengetahuan, keterampilan dan attitude Anda dapat
dilihat dari bagaimana cara kerja Anda. Itu semua dapat diukur apakah Anda
berkompetensi atau tidak.
Untuk
membuktikan bahwa Anda memang mempunyai kompetensi dalam bidang yang Anda geluti,
Anda perlu melakukan uji kompetensi. Uji kompetensi yang pada akhirnya akan
memberikan hasil apakah Anda memang berkompeten sebagai professional atau
tidak.
Kompetensi
dibuktikan dengan terbitnya sertifikasi dari lembaga pemerintah yang sah,
Dengan memiliki sertifikasi profesi, ini akan sangat meningkatkan nilai Anda.
Value Anda secara kredibilitas akan meningkat dengan memiliki sertifikasi
profesi
Apa maksudnya di adakan Uji Kompetensi ???
Pelaksanaan uji kompetensi di maksudkan sebagai sarana
untuk mendapatkan bukti-bukti yang valid, berlaku sekarang/terkini/serta
otentik sebagai dasar apakah peserta uji sudah kompeten atau belum kompeten
terhadap unit kompetensi yang diujikan.
Uji Kompetensi dilakukan melalui proses penilaian (assesment)
baik teknis maupun non teknis melalui pengumpulan bukti yang relevan untuk
menentukan apakah seseorang telah kompeten atau belum kompeten pada skema
sertifikasi tertentu. Uji kompetensi bersifat terbuka, tanpa diskriminasi dan
diselenggarakan secara transparan. Prinsip-prinsip yang harus dipenuhi dalam
uji kompetensi adalah valid, reliable, fleksibel, adil,
efektif dan efisien,berpusat pada peserta uji kompetensi dan memenuhi syarat
keselematan kerja.
C.
Sertifikat Vendor/ Organisasi
Adalah
jenis dokumen baru yang diajukan ke sekretaris negara di beberapa negara bagian
untuk membentuk perseroan terbatas (LLC). Sertifikat organisasi juga kadang
disebut sertifikat formasi.
International
Organization for Standardization atau lebih dikenal sebagai ISO adalah salah satu
Standar Internasional dalam sebuah sistem manajemen untuk pengukuran mutu
organisasi, yang memegang peranan penting dalam mengukur bagaimana kredibilitas perusahaan
yang ingin bersaing secara global dan juga merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan sistem manajemen mutunya.
Apa itu sertifikat vendor?
Simak
penjelasan berikut.
Secara garis besar sertifikasi IT adalah “sebuah bentuk penghargaan dan pembuktian yang
diberikan kepada seorang individu karena dianggap memiliki keahlian dalam
bidang IT tertentu / spesifik”. Bentuk penghargaan ini berupa sertifikat khusus
yang umumnya disertai dengan titel tertentu. Jika pernah mendengar istilah
semacam CCNA,
MCTS, CEH, OCP, dan sebagainya.
Itulah contoh titel bagi seorang pemegang sertifikat IT.
Sertifikat IT ini berlaku secara Internasional dan dirilis / diterbitkan oleh
vendor atau organisasi khusus yang tentunya sudah diakui secara Internasional
juga. Bidangnya sendiri beragam, mulai dari sistem operasi, aplikasi,
networking, programming, database, hingga IT management.
Alasan pentingnya sertifikasi profesionalisme dibidang
IT :
-
Bahwa untuk menuju pada level yang diharapkan,
pekerjaan di bidang TI membutuhkan expertise.
-
Bahwa profesi dibidang TI, dapat dikatakan merupakan
profesi menjual jasa dan bisnis jasa bersifat kepercayaan.
Manfaat adanya sertifikasi profesionalisme:
-
Ikut berperan dalam menciptakan lingkungan kerja yang
lebih profesional.
-
Pengakuan resmi pemerintah tentang tingkat keahlian
individu terhadap sebuah profesi.
-
Pengakuan dari organisasi profesi sejenis, baik
tingkat regional maupun internasional.
-
Membuka akses lapangan pekerjaan secara nasional,
regional maupun internasional.
-
Memperoleh peningkatan karier dan pendapatan sesuai
perimbangan dengan pedoman skala
Tujuan Sertifikasi IT
Sertifikasi memiliki
tujuan diantaranya membentuk tenaga praktisi yang berkualitas tinggi,
membentuk standar kerja IT yang tinggi, dan pengembangan profesional yang
berkesinambungan.
Jenis Sertifikasi IT
1. Vendor Based
Sertifikasi vendor
based adalah sertifikasi IT yg dikeluarkan oleh vendor tertentu dan materi
ujiannya jelas mengacu pada produk atau teknologi yg memang dirilis oleh vendor
tersebut. Contoh vendor yang merilis sertifikasi ini diantaranya Microsoft,
Cisco, Oracle, Symantec, HP, Huawei, dst. Contoh title sertifikasinya misalnya
MCTS, MCITP, OCP, CCNA, dst.
2. Vendor Neutral
Sesuai namanya,
sertifikasi ini dirilis oleh suatu badan atau organisasi yg tidak terikat ke
vendor manapun, dengan kata lain cakupannya global. Materi ujian untuk
sertifikasi ini jelas sangat luas dan tentunya kita juga harus mengetahui
produk dan teknologi dari multiple vendor. Dan karena cakupannya global maka
sertifikasi Vendor Neutral umumnya memiliki rating yang lebih tinggi dibandingkan
sertifikasi Vendor Based. Contoh organisasi yg merilis sertifikasi ini misalnya
CompTIA serta EC-Council, dan contoh title sertifikasinya misalnya A+,
Network+, CEP, CEH, dst.
Cara
Mendapatkan Sertifikat ISO
Untuk
mencapai Sertifikasi ISO seperti
ISO 9001 atau ISO 14001 cukuplah mudah. Dalam artikel ini kami akan merinci dan
membahas langkah demi langkah untuk membantu organisasi dalam proses
pelaksanaan sertifikat ISO, serta sedikit membahas Badan Sertifikasi ISO yang
akan dipiih oleh organisasi.
1.
Membuat Komitmen
Pimpinan
organisasi harus menetapkan untuk menerapkan Sistem
Manajemen ISO dan memastikan bahwa Standar
ISO yang dipilih adalah tepat bagi organisasi. Perlu dicatat
bahwa untuk memiliki Sertifikat ISO, organisasi harus telah
beroperasi selama minimal 3 bulan. Hal ini agar organisasi telah memiliki
beberapa proses di tempat yang dapat dinilai oleh Konsultan ISO.
2.
Meninjau
Sebaiknya
pimpinan terlibat aktif dengan industri atau asosiasi profesi untuk melihat
bagaimana implementasi Standar ISO telah
bekerja untuk organisasi lainnya. pimpinan juga bisa meminta informasi dengan
organisasi yang telah menerapkan Sertifikasi
ISO, serta menggunakan sumber informasi dari badan pemerintah untuk
menambah informasi mengenai Standar ISO. Badan Sertifikasi ISO telah
mengembangkan beberapa buku pegangan yang berupa Standar ISO 9001 dan Standar
ISO 14001 untuk membuat informasi lebih mudah didapatkan.
3.
Membentuk Tim ISO
Organisasi
menetapkan SDM sebagai anggota Working
Group dalam pelaksanaan Sertifikasi
ISO yang terdiri dari ketua proyek dan tim. Tim minimal terdiri
dari dua orang dari setiap divisi / departemen, terdiri dari pimpinan
departemen dan staf. Penetapan manajemen representatif boleh ada atau
ditiadakan, tetapi Top-Management harus
terlibat aktif didalam penerapan sistem manajemen ini sebagai fungsi Leadership.
4.
Melaksanakan Training ISO
Tetapkan
waktu untuk melaksanakan Training ISO (biasanya melalui Konsultan ISO) untuk
seluruh karyawan meliputi Training
Awareness (pengenalan), Training
Dokumentasi dan Training
Internal Audit. Jika Anda baru mengetahui informasi mengenai Standar ISO, maka Training ISO
bermanfaat memberikan rasa percaya diri dan menambah wawasan untuk membantu
dalam proses implementasi Standar
ISO. Walaupun Anda sudah berpengalaman, Training ISO memastikan Anda
akan mendapatkan hasil maksimal. Saat ini kami menjalankan program pada Standar ISO yang paling populer
yaitu ISO 9001 dan ISO 14001.
5.
Menggunakan Jasa Konsultan ISO
6.
Memilih Badan Sertifikasi ISO
Sangat
penting bagi pimpinan untuk mengetahui beberapa hal ketika menyetujui
menandatangani kontrak untuk melanjutkan ke Badan
Sertifikasi ISO seperti UKAS, KAN, DAC, JAS-ANZ, AB-CAB, dan
lainnya. Standar ISO yang
umum didasarkan pada siklus 3 tahun, namun isokonsultindo dapat membantu
organisasi hanya dalam waktu 6 bulan untuk mendapatkan Sertifikat ISO. Konsultan ISO yang lain akan
mengharapkan organisasi untuk membuat kontrak minimal 3 tahun sementara hanya
kunjungan tahunan yang diperlukan.
7.
Melakukan Gap Analisis dan Membuat Dokumen ISO
8.
Implementasi Sistem ISO
Pemeliharaan
Sistem Manajemen ISO adalah di mana kerja keras dimulai. Lanjutan yang penting
supaya implementasi bisa berhasil, dan bagi organisasi adalah untuk mendapatkan Sertifikat ISO. Komunikasi dan Training
ISO harus dilakukan secara teratur untuk memastikan budaya kesadaran
berkelanjutan dan keterlibatan dengan staf. Lebih formal, Audit Internal juga harus dilakukan untuk
memastikan persyaratan Standar ISO telah terpenuhi. Sebuah tinjauan manajemen
harus digelar untuk menentukan tindakan perbaikan yang diperlukan.
9.
Melakukan Audit Internal ISO
10.
Audit Sertifikasi ISO
Semoga
Bermanfaat
DAFTAR
PUSTAKA
_. 2020.
Pelatihan dan Sertifikat Training of Trainer (TOT) Oleh BNSP. https://www.skmtraining.co.id/pelatihan-dan-sertifikasi-training-of-trainer-tot-oleh-bnsp.html.
Diakses pad 24 Januari 2021 pukul 05.23 WIB.
Aini,
Fitri Raisa dan Wytla Nindya. 2020. Sertifikasi
Profesi atau Sertifikasi Kompetensi. https://lspmks.co.id/2020/08/03/sertifikasi-profesi-atau-sertifikasi-kompetensi/.
Diakses pad 24 Januari 2021 pukul 05.31 WIB.
_. 2017.
Cara Mendapatkan Sertifikat Kompetensi
Bagi Para Tenaga Kerja. https://lsp.sttar.ac.id/2017/06/25/cara-mendapatkan-sertifikasi-kompetensi-bagi-para-tenaga-kerja/.
Diakses pad 24 Januari 2021 pukul 05.42 WIB.
Razak,
Dwiky Syahputra. 2016. Tugas 5 Etika
& Profesionalisme TSI. https://dwikysyahputra.wordpress.com/2016/06/08/tugas-5-etika-profesionalisme-tsi/.
Diakses pad 24 Januari 2021 pukul 05.45 WIB.
Pasapani,
Budiman. 2018. Mengenal Berbagai Jenis
Skema Sertifikasi profesi. http://equipina.com/mengenal-berbagai-jenis-skema-sertifikasi-profesi/.
Diakses pad 24 Januari 2021 pukul 06.11 WIB.
Komentar
Posting Komentar