Sertifikat Pelatihan, Kompetensi, dan Organisasi/ Vendor

 Oleh : Istiqomah

Sumber : google.com


A. Sertifikat pelatihan (trainer)

Pada prinsipnya, sertifikat pelatihan diberikan kepada peserta pelatihan yang dinyatakan kompeten, baik untuk pelatihan di lembaga pelatihan (off the job training) maupun pelatihan di tempat kerja (on the job training). Sertifikat pelatihan diberikan kepada peserta pelatihan sesuai dengan jenis program pelatihan yang di ikuti.

Jadi, sertifikasi Pelatihan adalah proses pemberian sertifikasi yang dilakukan oleh lembaga pelatihan bahwa seseorang telah berhasil menyelesaikan suatu program pelatihan kerja tertentu.

-       Sertifikat pelatihan adalah bukti tertulis yang diterbitkan oleh lembaga pelatihan sebagai bukti resmi seseorang telah berhasil menyelesaikan suatu program pelatihan kerja tertentu.

-       Peserta pelatihan yang telah berhasil menyelesaikan program pelatihan dapat mengakses Sertifikat Kompetensi melalui Sertifikasi Kompetensi.

Jenis-jenis sertifikat trainer

a. Sertifikat pelatihan berdasarkan KKNI.

b. Sertifikat pelatihan berdasarkan klaster kompetensi.

b. Sertifikat pelatihan berdasarkan unit kompetensi.

Cara mendapatkan sertifikasi trainer

Anda bisa mengikuti sertifikasi trainer di Lembaga Sertifikasi Profesi yang terpercaya. Anda akan menjalani uji kompetensi sebelum pada akhirnya Anda mendapatkan sertifikasi trainer yang berlisensi dari BNSP.

Namun, uji kompetensi yang Anda lakukan belum menjamin Anda lulus sertifikasi. Maka dari itu, sebelum menjalani uji kompetensi, Anda bisa mengikuti Training of Trainer Sertifikasi BNSP  yang akan membantu Anda, untuk memahami apa saja yang akan Anda ujikan pada uji kompetensi.

Manfaat sertifikat trainer

Bagi para profesional, menyandang sertifikasi akan memberikan sejumlah manfaat sebagai berikut:

-       Memiliki keunggulan kompetitif dibanding kandidat tanpa sertifikat.

-       Memiliki potensi untuk mendapatkan upah lebih tinggi.

-       Memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan.

-       Menunjang karir profesional.

Bagi perusahaan atau industri, sertifikasi juga mendatangkan sejumlah keuntungan berikut:

-       Membantu menemukan kandidat yang tepat dalam proses rekrutmen.

-       Membantu divisi Human Resources (HR) untuk menyusun pengembangan karir dan remunerasi berbasis kompetensi.

-       Meyakinkan kepada klien atau konsumen bahwa produknya dibuat oleh personel yang kompeten.

Dengan memiliki Sertifikasi Kompetensi Trainer maka seseorang akan mendapatkan bukti pengakuan tertulis atas kompetensi yang dikuasainya. BNSP merupakan badan independen yang bertanggung jawab kepada Presiden yang memiliki kewenangan sebagai otoritas sertifikasi personil dan bertugas melaksanakan sertifikasi kompetensi profesi bagi tenaga kerja.

Secara garis besar alasan mengapa harus memiliki Sertifikasi LSP BNSP adalah :

-       Meyakinkan Industri/Klien bahwa “Saya Kompeten” di bidang Trainer

-       Membangun “Career Path”

-       Nilai tambah bagi calon tenaga kerja dalam proses rekruitmen

-       Memenuhi tuntutan sistem industri (ISO, SNI) yang mengharuskan penggunaan personil kompeten yaitu personil yang memiliki sertifikasi resmi.

Pelatihan ini adalah untuk mempersiapkan peserta untuk memperoleh Sertifikat Kompetensi Trainer. Pelatihan persiapan Sertifikasi BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) Kompetensi Trainer dirancang berbasis kompetensi (Competency Based Training). Untuk mendapatkan sertifikasi kompetensi, para peserta training akan diuji oleh assessor dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi).

 

Apa bedanya dengan sertifikat training ?

#Perbedaan 1
Sertifikat training diberikan setelah pelaksanaan training dan menyatakan bahwa peserta telah berhasil mengikuti suatu training tertentu. Sertifikat kompetensi kerja adalah bentuk pernyataan bahwa sesorang kompeten di bidang tertentu sesuai dengan standar kompetensi kerja baik yang tertuang dalam SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia); Standar Kerja Khusus; atau Standar Internasional.
#Perbedaan 2
Sertifikat training diterbitkan oleh Lembaga Pelatihan sehingga pengakuannya hanya pada Lembaga Pelatihan itu sendiri atau jejaringnya. Sertifikat Kompetensi kerja yang diterbitkan LSP terlisensi BNSP memiliki pengakuan secara nasional karena diterbitkan atas nama negara. Bahkan jika terdapat perjanjian antar negara, misal dengan diberlakukannya MEA ini maka pengakuan sertifikasi dapat berskala internasional.

 

 

B. Sertifikasi kompetensi / Profesi

Adalah merupakan suatu pengakuan terhadap tenaga kerja yang mempunyai pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja sesuai dengan standar kompetensi kerja yang telah dipersyaratkan, dengan demikian sertifikasi kompetensi memastikan bahwa tenaga kerja (pemegang setifikat) tersebut terjamin akan kredibilitasnya dalam melakukan suatu pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.

Keuntungan sertifikasi kompetensi

Bagi Pencari Kerja yang mempunyai sertifikat kompetensi

-       Kredibilitas dan kepercayaan dirinya akan meningkat

-       Mempunyai bukti bahwa komptensin yang dimiliki telah diakui

-       Bertambahnya niali jual dalam rekrutmen tenaga kerja

-       Kesempatan berkarir yang lebih besar

-       Mempunyai parameter yang jelas akan adanya keahlian dan pengetahuan yang dimiliki

-       Perluasan Kesempatan kerja

-       Penanggulangan Pengangguran

-       Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Kerja

-       Perlindungan Kerja

-       Peningkatan Daya Saing Usaha

Bagi Karyawan di tempat kerja yang telah bersertifikat

-       Jenjang karir dan promosi yang lebih baik.

-       Meningkatkan akses untuk berkembang dalam profesinya Pengakuan terhadap kompetensi yang dimiliki

Bagi Perusahaan/Tempat Kerja

-       Mengurangi kesalahan kerja

-       Produktivitas meningkat

-       Komitmen terhadap kualitas

-       Memudahkan dalam penerimaan karyawan

-       Mempunyai karyawan yang berdaya saing, terampil dan termotivas

proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu pada standar kompetensi kerja baik yang besifat nasional, maupun internasional.

Jenis skema sertifikasi yang berlaku bagi semua profesi

1.    Skema Sertifikasi Profesi Kerangka Kualifikasi Nasional

Merupakan sertifikasi profesi berdasarkan kualifikasi nasional suatu negara. Di Indonesia BNSP menerapkan 9 level sertifikasi pada setiap profesi. Sertifikasi jenis ini menekankan pada kompetensi yang harus dimiliki sebuah fungsi, misalnya pelatihan, pengawasan, dll.

2.    Skema Sertifikasi Profesi Kualifikasi Okupasi Nasional

Sertifikasi ini menekankan pada kompetensi yang harus dimiliki sebuah jabatan, misalnya mekanik, storeman, dll. Walaupun berasal dari industri yang berbeda, standar kompetensi seseorang yang memegang sebuah jabatan bisa diukur, misalkan seorang sales pada sebuah perusahaan alat berat dan sales pada bisnis properti.

3.    Skema Sertifikasi Profesi Paket (Cluster)

Sertifikasi profesi jenis ini merupakan penjabaran yang lebih detil dari Skema Sertifikasi Profesi Kualifikasi Okupasi Nasional di atas. Jenis sertifikasi ini menekanakan pada kompetensi seseorang pada suatu industri yang spesifik. Misalnya, seorang supervisor service pada sebuah perusahaan alat berat. Setelah melalui assesment, ia bisa mengetahui tingkat kompetensinya sebagai seorang supervisor di industri alat berat secara nasional.

4.    Skema Sertifikasi Profesi Unit Kompetensi

Sertifikasi jenis ini mirip seperti standar kompetensi yang diterapkan berbagai perusahaan untuk suatu kompetensi tertentu. Misalkan seorang senior mekanik di sebuah perusahaan alat berat perlu memiliki kompetensi untuk melakukan daily maintenance sebuah unit alat berat, melakukan service berkala, maupun melakukan troubleshooting, disamping mampu mengoperasikan alat berat untuk keperluan maintenance.

5.    Skema Sertifikasi Okupansi

Berbeda dengan keempat jenis sertifikasi di atas yang menekankan pada kemampuan dasar seseorang, pada jenis Sertifikasi Okupansi, seseorang diukur berdasarkan tingkat keahliannya pada sebuah bidang yang spesifik dan industri yang spesifik. Misalkan seorang manager di sebuah perusahaan alat berat, seberapa tingkat kompetensi yang dimilikinya.

Cara mendapatkan sertifikat kompetensi

Sebelum Anda itu, Anda harus mengerti terlebih dahulu mengenai kompetensi yang akan membantu Anda mendapatkan sertifikasi profesi.

Sertifikasi kompetensi adalah proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu pada standar kompetensi kerja baik yang bersifat nasional maupun internasional.

Tahukah Anda bahwa kompetensi adalah gabungan antara pengetahuan, keterampilan dan attitude seseorang? Bagaimana pengetahuan, keterampilan dan attitude Anda dapat dilihat dari bagaimana cara kerja Anda. Itu semua dapat diukur apakah Anda berkompetensi atau tidak.

Untuk membuktikan bahwa Anda memang mempunyai kompetensi dalam bidang yang Anda geluti, Anda perlu melakukan uji kompetensi. Uji kompetensi yang pada akhirnya akan memberikan hasil apakah Anda memang berkompeten sebagai professional atau tidak.

Kompetensi dibuktikan dengan terbitnya sertifikasi dari lembaga pemerintah yang sah, Dengan memiliki sertifikasi profesi, ini akan sangat meningkatkan nilai Anda. Value Anda secara kredibilitas akan meningkat dengan memiliki sertifikasi profesi

Apa maksudnya di adakan Uji Kompetensi ???

Pelaksanaan uji kompetensi di maksudkan sebagai sarana untuk mendapatkan bukti-bukti yang valid, berlaku sekarang/terkini/serta otentik sebagai dasar apakah peserta uji sudah kompeten atau belum kompeten terhadap unit kompetensi yang diujikan.

Uji Kompetensi dilakukan melalui proses penilaian (assesment) baik teknis maupun non teknis melalui pengumpulan bukti yang relevan untuk menentukan apakah seseorang telah kompeten atau belum kompeten pada skema sertifikasi tertentu. Uji kompetensi bersifat terbuka, tanpa diskriminasi dan diselenggarakan secara transparan. Prinsip-prinsip yang harus dipenuhi dalam uji kompetensi adalah validreliable, fleksibel, adil, efektif dan efisien,berpusat pada peserta uji kompetensi dan memenuhi syarat keselematan kerja.

 

C. Sertifikat Vendor/ Organisasi

Adalah jenis dokumen baru yang diajukan ke sekretaris negara di beberapa negara bagian untuk membentuk perseroan terbatas (LLC). Sertifikat organisasi juga kadang disebut sertifikat formasi.

International Organization for Standardization atau lebih dikenal sebagai ISO adalah salah satu Standar Internasional dalam sebuah sistem manajemen untuk pengukuran mutu organisasi, yang memegang peranan penting dalam mengukur bagaimana kredibilitas perusahaan yang ingin bersaing secara global dan juga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan sistem manajemen mutunya.

Apa itu sertifikat vendor?

Simak penjelasan berikut.

Secara garis besar sertifikasi IT adalah “sebuah bentuk penghargaan dan pembuktian yang diberikan kepada seorang individu karena dianggap memiliki keahlian dalam bidang IT tertentu / spesifik”. Bentuk penghargaan ini berupa sertifikat khusus yang umumnya disertai dengan titel tertentu. Jika pernah mendengar istilah semacam CCNA, MCTS, CEH, OCP, dan sebagainya.

Itulah contoh titel bagi seorang pemegang sertifikat IT. Sertifikat IT ini berlaku secara Internasional dan dirilis / diterbitkan oleh vendor atau organisasi khusus yang tentunya sudah diakui secara Internasional juga. Bidangnya sendiri beragam, mulai dari sistem operasi, aplikasi, networking, programming, database, hingga IT management.

Alasan pentingnya sertifikasi profesionalisme dibidang IT :

-       Bahwa untuk menuju pada level yang diharapkan, pekerjaan di bidang TI membutuhkan expertise.

-       Bahwa profesi dibidang TI, dapat dikatakan merupakan profesi menjual jasa dan bisnis jasa bersifat kepercayaan.

Manfaat adanya sertifikasi profesionalisme:

-       Ikut berperan dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih profesional.

-       Pengakuan resmi pemerintah tentang tingkat keahlian individu terhadap sebuah profesi.

-       Pengakuan dari organisasi profesi sejenis, baik tingkat regional maupun internasional.

-       Membuka akses lapangan pekerjaan secara nasional, regional maupun internasional.

-       Memperoleh peningkatan karier dan pendapatan sesuai perimbangan dengan pedoman skala

Tujuan Sertifikasi IT

Sertifikasi memiliki tujuan diantaranya membentuk tenaga praktisi  yang berkualitas tinggi, membentuk standar kerja IT yang tinggi, dan pengembangan profesional yang berkesinambungan.

Jenis Sertifikasi IT

1.    Vendor Based

Sertifikasi vendor based adalah sertifikasi IT yg dikeluarkan oleh vendor tertentu dan materi ujiannya jelas mengacu pada produk atau teknologi yg memang dirilis oleh vendor tersebut. Contoh vendor yang merilis sertifikasi ini diantaranya Microsoft, Cisco, Oracle, Symantec, HP, Huawei, dst. Contoh title sertifikasinya misalnya MCTS, MCITP, OCP, CCNA, dst.

2.    Vendor Neutral

Sesuai namanya, sertifikasi ini dirilis oleh suatu badan atau organisasi yg tidak terikat ke vendor manapun, dengan kata lain cakupannya global. Materi ujian untuk sertifikasi ini jelas sangat luas dan tentunya kita juga harus mengetahui produk dan teknologi dari multiple vendor. Dan karena cakupannya global maka sertifikasi Vendor Neutral umumnya memiliki rating yang lebih tinggi dibandingkan sertifikasi Vendor Based. Contoh organisasi yg merilis sertifikasi ini misalnya CompTIA serta EC-Council, dan contoh title sertifikasinya misalnya A+, Network+, CEP, CEH, dst.

 

Cara Mendapatkan Sertifikat ISO

Untuk mencapai Sertifikasi ISO seperti ISO 9001 atau ISO 14001 cukuplah mudah. Dalam artikel ini kami akan merinci dan membahas langkah demi langkah untuk membantu organisasi dalam proses pelaksanaan sertifikat ISO, serta sedikit membahas Badan Sertifikasi ISO yang akan dipiih oleh organisasi.

1. Membuat Komitmen

Pimpinan organisasi harus menetapkan untuk menerapkan Sistem Manajemen ISO dan memastikan bahwa Standar ISO yang dipilih adalah tepat bagi organisasi. Perlu dicatat bahwa untuk memiliki Sertifikat ISO, organisasi harus telah beroperasi selama minimal 3 bulan. Hal ini agar organisasi telah memiliki beberapa proses di tempat yang dapat dinilai oleh Konsultan ISO.

2. Meninjau

Sebaiknya pimpinan terlibat aktif dengan industri atau asosiasi profesi untuk melihat bagaimana implementasi Standar ISO telah bekerja untuk organisasi lainnya. pimpinan juga bisa meminta informasi dengan organisasi yang telah menerapkan Sertifikasi ISO, serta menggunakan sumber informasi dari badan pemerintah untuk menambah informasi mengenai Standar ISO. Badan Sertifikasi ISO telah mengembangkan beberapa buku pegangan yang berupa Standar ISO 9001 dan Standar ISO 14001 untuk membuat informasi lebih mudah didapatkan.

3. Membentuk Tim ISO

Organisasi menetapkan SDM sebagai anggota Working Group dalam pelaksanaan Sertifikasi ISO yang terdiri dari ketua proyek dan tim. Tim minimal terdiri dari dua orang dari setiap divisi / departemen, terdiri dari pimpinan departemen dan staf. Penetapan manajemen representatif boleh ada atau ditiadakan, tetapi Top-Management harus terlibat aktif didalam penerapan sistem manajemen ini sebagai fungsi Leadership.

4. Melaksanakan Training ISO

Tetapkan waktu untuk melaksanakan Training ISO (biasanya melalui Konsultan ISO) untuk seluruh karyawan meliputi Training Awareness (pengenalan), Training Dokumentasi dan Training Internal Audit. Jika Anda baru mengetahui informasi mengenai Standar ISO, maka Training ISO bermanfaat memberikan rasa percaya diri dan menambah wawasan untuk membantu dalam proses implementasi Standar ISO. Walaupun Anda sudah berpengalaman, Training ISO memastikan Anda akan mendapatkan hasil maksimal. Saat ini kami menjalankan program pada Standar ISO yang paling populer yaitu ISO 9001 dan ISO 14001.

5. Menggunakan Jasa Konsultan ISO

6. Memilih Badan Sertifikasi ISO

Sangat penting bagi pimpinan untuk mengetahui beberapa hal ketika menyetujui menandatangani kontrak untuk melanjutkan ke Badan Sertifikasi ISO seperti UKAS, KAN, DAC, JAS-ANZ, AB-CAB, dan lainnya. Standar ISO yang umum didasarkan pada siklus 3 tahun, namun isokonsultindo dapat membantu organisasi hanya dalam waktu 6 bulan untuk mendapatkan Sertifikat ISOKonsultan ISO yang lain akan mengharapkan organisasi untuk membuat kontrak minimal 3 tahun sementara hanya kunjungan tahunan yang diperlukan.

7. Melakukan Gap Analisis dan Membuat Dokumen ISO

8. Implementasi Sistem ISO

Pemeliharaan Sistem Manajemen ISO adalah di mana kerja keras dimulai. Lanjutan yang penting supaya implementasi bisa berhasil, dan bagi organisasi adalah untuk mendapatkan Sertifikat ISO. Komunikasi dan Training ISO harus dilakukan secara teratur untuk memastikan budaya kesadaran berkelanjutan dan keterlibatan dengan staf. Lebih formal, Audit Internal juga harus dilakukan untuk memastikan persyaratan Standar ISO telah terpenuhi. Sebuah tinjauan manajemen harus digelar untuk menentukan tindakan perbaikan yang diperlukan.

9. Melakukan Audit Internal ISO

10. Audit Sertifikasi ISO

 

 

 

 

Semoga Bermanfaat

 

 

DAFTAR PUSTAKA

_. 2020. Pelatihan dan Sertifikat Training of  Trainer (TOT) Oleh BNSP. https://www.skmtraining.co.id/pelatihan-dan-sertifikasi-training-of-trainer-tot-oleh-bnsp.html. Diakses pad 24 Januari 2021 pukul 05.23 WIB.

Aini, Fitri Raisa dan Wytla Nindya. 2020. Sertifikasi Profesi atau Sertifikasi Kompetensi. https://lspmks.co.id/2020/08/03/sertifikasi-profesi-atau-sertifikasi-kompetensi/. Diakses pad 24 Januari 2021 pukul 05.31 WIB.

_. 2017. Cara Mendapatkan Sertifikat Kompetensi Bagi Para Tenaga Kerja. https://lsp.sttar.ac.id/2017/06/25/cara-mendapatkan-sertifikasi-kompetensi-bagi-para-tenaga-kerja/. Diakses pad 24 Januari 2021 pukul 05.42 WIB.

Razak, Dwiky Syahputra. 2016. Tugas 5 Etika & Profesionalisme TSI. https://dwikysyahputra.wordpress.com/2016/06/08/tugas-5-etika-profesionalisme-tsi/. Diakses pad 24 Januari 2021 pukul 05.45 WIB.

Pasapani, Budiman. 2018. Mengenal Berbagai Jenis Skema Sertifikasi profesi. http://equipina.com/mengenal-berbagai-jenis-skema-sertifikasi-profesi/. Diakses pad 24 Januari 2021 pukul 06.11 WIB.

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Macam-Macam Sertifikasi Mikrotik

Arsitektur Sistem Operasi Windows, MacOS, dan Linux

Teknologi Virtualisasi (Virtualization)